BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Seorang wanita
disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki
laki (fertilisasi). Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang
lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel secara besar besaran)
menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya
hubungan seksual (persetubuhan) antar lawan jenis, meskipun tidak
semua hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan. Pembuahan hanya
dapat terjadi ketika wanita sedang dalam masa subur. Pada masa itu,
seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap
dibuahi.
Dalam keadaan
normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan
persetubuhan. Dari berjuta juta sel sperma tersebut hanya satu yang
akan berhasil membenamkan diri ke dalam dinding sel telur yang sudah
masak, dan menyatukan dua inti sel.
Sel yang telah
dibuahi akan membelah diri. Mula mula menjadi 2 lalu 4, 8, 16 dan
seterusnya. Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus
tumbuh itu telah sampai di dalam rongga rahim dan melekat diri di
dinding rahim (Nidasi). Bila berlangsung normal, proses kehamilan
akan berjalan terus sampai janin siap untuk dilahirkan ke dunia.
Tahap tahap kehamilan bisa kita bagi menjadi 3 trimester, yaitu
trimester pertama, kedua dan ketiga. Trimester pertama adalah
trimester yang sangat menentukan karena pada saat inilah pembentukan
organ fital telah dimulai, termasuk pembentukan dan perkembangan
otak. Tetapi tentu saja trimester lain pun punya peranan penting dan
hrus dijaga dengan baik.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami kemukakan dalam
makalah ini adalah : Bagaimanakah proses fertilisasi, nidasi sampai
dengan tumbuh kembang fetus?
- Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui proses fertilisasi,
nidasi sampai dengan tumbuh kembang fetus.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
- Fertilisasi
Pada saat kopulasi
antara pria dan wanita (coitus)
dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina
wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam
saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi
(masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum
yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan ini
terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah ampula/infundibulum.
Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang
diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi
pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat
ditembus oleh sperma yang lain. Setelah sperma mencapai oosit terjadi
:
- Reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida.
- Oosit menyelesaikan pembelahan keduanya sehingga menghasilkan oosit definitive yang kemudian menjadi pronukleus wanita.
- Inti sel sperma membesar membentuk pronukleus pria.
- Ekor sperma lepas dan bergenerasi.
- Pronukleus pria dan wanita yang haploid membentuk zygote yang diploid.
- Pembelahan/Perkembangan Awal Embrio
Setelah terbentuk
zigot, maka beberapa jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga
terbentuk dua blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba,
akan terbentuk sekelompok blastomer yang sama besar sehingga, hasil
konsepsi berada dalam stadium morula. Setelah sampai di stadium
Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang
akhirnya terbentuk blastokista. Sekumpulan sel yang ada didalam
blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista
diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut
trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam
endometrium.
- Implantasi/Nidasi
Kontak antara zigot
stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai
reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan
mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap
ini disebut sebagai implantasi/nidasi yang terjadi kurang lebih enam
hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi/nidasi maka
baru dikatakan terjadi kehamilan (gravid). Pada hari ke empat, inti
blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Pada hari
ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada
hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam
stroma endometrium, sehingga tahap implantasi/nidasi berakhir.
Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur,
alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi
plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri
dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis).
Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
- Desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus.
- Desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
- Desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
- Plasentasi
Pada ± minggu ke 16
seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah
kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis)
terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion
halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk
plasenta (plasenta pars fetalis). Fungsi plasenta:
- Nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin.
- Ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
- Respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin.
- Alat pembentuk hormone (Endokrin).
- Alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
- Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan
dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical
Cord)
yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis.
Mesoblast antara ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body
stalk, menghubungkan embrio dengan dinding trofoblast yang kelak
menjadi tali pusat.
- Cairan Amnion
Rongga yang diliputi
selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini
terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air
ketuban) pada kehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan
amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput amnion/plasenta,
kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang
diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
- Tumbuh Kembang Fetus
- Perkembangan bulan pertama sampai kedua.
Ada tonjolan di
jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung
mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra
sonic scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan
terjadi pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian
atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan
otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
- Perkembangan embrio bulan ketiga.
Pada tahap ini,
bagian muka pelan – pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih
jelas dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan
lidah. Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol
pada sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat
garis-garis bakal terbentuknya jari – jari tangan dan kaki. Juga
mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak,
paru-paru, hati, ginjal, usus.
- Perkembangan embrio pada bulan keempat.
Dua belas minggu
setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua
organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin
mengalami pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut
jantung berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat
ultrasonic
detector.
Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat
dari denyut jantung orang dewasa.
- Perkembangan bulan ke 5 – 6.
Pada masa ini janin
tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan
dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah
terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke
21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk
pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit
peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan.
Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.
- Perkembangan bulan ke 7 – 8.
Janin kini bergerak
dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara.
Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini
sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada
malam hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29,
kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke
30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
- Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir.
Pada minggu ke 35
terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada
tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada
umumnya terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang –
kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan
disebut “masuk pintu atas panggul”, namun, terkadang kepala janin
belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran dimulai.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Setiap orang tua
menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun
nonfisik. Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai
tahapan yang sudah ditentukan para ahli. Selain itu, anak juga
diharapkan sehat secara intelektual dan kejiwaan, bahkan hampir semua
orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian hari. Tetapi, untuk
memperoleh sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan.
Jauh sebelum kelahirannya harus sudah dipersiapkan. Untuk itulah
ketika ibu mulai dinyatakan positif hamil, dokter atau bidan
menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan janin, yaitu
gizi yang cukup. Semua itu untuk mendukung pertumbuhan janin, dan
mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan. “Sebenarnya ASI (air
susu ibu) adalah makanan paling ideal dan lengkap untuk bayi. ASI
mengandung semua yang dibutuhkan bayi, berimbang dan secara
fisiologis membantu pencernaan bayi”